Hall of Opium, Thailand

Jangan dulu teman-teman salah sangka ketika mendengar tempat bernama Hall of Opium. Tempat ini bukanlah tempat pameran atau dagangan opiumatau narkoba lainnya, tetapi sebuah museum atau tempat edukasi tentang opium, seperti monument penyuluhan narkoba. Daerah perbatasan utara Thailand, perbatasan Burma, dan perbatasan Laos terkenal sebagai Golden Triangle pada masa lalu. Yang dimaksud dengan Golden Triangle adalah, ketiga wilayah tersebut menjadi pusat perkebunan dan perdagangan opium. Kalau dulu sih masih legal aja teman-teman karena dulu digunakan untuk pengobatan penghilang rasa sakit untuk penyakit millennia. Tapi kemudian terjadi penyalahgunaan dan memunculkan gejala adiktif, maka pemerintah setempat pun menutup dan melarang semua penduduk Thailad untuk menanam tanaman opium lagi.




hall of opium

Bunga tanaman opium ini bernama poppy. Menurut mitos atau cerita kuno suku Akha di Chiang Rai Thailand, bunga poppy tumbuh dari jantung salah satu perempuan suku Akha. Perempuan itu disukai dan dicintai oleh banyak laki-laki. Dan karena kecantikannya yang begitu sempurna, kabar kecantikannya pun tersiar hingga keluar suku Akha, dan banyak laki-laki dari luar suku Akha pun berniat untuk meminangnya.nTetapi perempuan itu tidak ingin mengecewakan dan mematahkan hati sekian banyak laki-laki yang mencintainya, dan akhirnya perempuan itu memilih untuk mati. Rakyat suku Akha pun menanam jantung perempuan itu sebagai bentuk penghormatan untuk mengenangnya, dan kemudian tumbuh bunga Poppy tersebut tepat ditempat dimana jantung itu ditanam.

Museum ini dibuka pada tahun 2004 atas inisiatif Mae Fah Luang Foundation. Museum ini berisi tentang sejarah perdagangan dan penanaman opium dari masa masih legal sampai masa sudah menjadi illegal dan terjadi perdagangan gelap. Selain itu hall of Opium ini juga menceritakan dan menjelaskan secara edukatif mengenai proses mengolahan bunga poppy hingga menjadi bahan opium untuk di konsumsi. Dan tanpa terkesan menggurui, juga di jelaskan dampak-dampak penggunaan opium dalam tingkat adiktif. Tour dalam museum Hall of Opium dimulai dengan berjalan dalam sebuah terowongan sepanjang 137 meter menimbulkan suasana dari opium dan narkoba, yaitu misteri, kemarahan, ketakutan, halusinasi, mimpi, dan kesakitan. Kemudian memasuki hall utama, teman-teman akan menemukan penjelasan mengenai proses pembuatan opium. Setelahnya teman akan memasuki sebuah ruangan dengan gambaran yang bertolak belakan dari kedua sisi tembok. Di satu sisi teman-teman akan melihat kegunaan opium secara positif dalam kesehatan, sementara di sisi satunya terbentuk gambaran sisi buruk bagi pengguna ketika opium digunakan tidak sebagaimana mestinya. Di ruangan berikutnya, teman-teman akan mempelajari sejara tentang perang opium antara China dengan Inggris pada abad 18-19.




Museum Hall of Opium ini berada di kompleks Golden Triangle Park, Chiang Rai di wilayah Thailand Utara, di kota tempat opium ditanam. Waktu operasional museum ini dimulai dari pukul 8.30 hingga 17.30 tetapi kunjungan terakhir akan ditutup pukul 16.00 sementara untuk berkeliling museum ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam hingga 1,5jam. Harga tiket masuk museum ini seharga 300 Baht. Jika teman-teman berangkat dari Chiang Mai, disana disediakan banyak sekali agen perjalanan yang biasanya menawarkan paket perjalanan sehari ke Chiang Rai. Mengunjungi Golden Triangle Park ini termasuk didalam paket tersebut dan juga mengunjungi Kuil Putih. Jika teman-teman berangkat dari Chiang Rai, teman-teman bisa taksi motor, tapi pastikan sepakati dulu harganya. Yang jelas tidak akan lebih dari 100 Baht. Chiang Rai bukanlah kota besar, teman-teman yang hobi bersepeda pun bisa menemukan banyak sekali persewaan sepeda dan bisa berkeliling sambil bersepeda.

Bima

Professional wedding photographer and blogger since 2010 who put a concern to write a story about photography, traveling, culinary, and hospitality services

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *