Jeonju Hanok Village, Wisata Warisan Budaya di Korea

Jeonju Hanok Village terletak di kota Jeonju, yang memiliki lebih dari 800 hanok. Kala seantero kota Jeonju sedang dibangun menjadi pusat industri, desa ini tetap mempertahankan sejarah dan tradisi mereka. Jeonju Hanok village memiliki lengkungan yang indah di setiap atap rumahnya. Jeonju Hanok Village adalah satu-satunya tempat yang sangat baik menjaga jalan-jalan tua, rumah-rumah dan struktur dari masa lalu Korea. Penduduk di desa ini berjumlah 2.202 orang yang hampir seluruhnya masih tinggal di hanok.

Jeonju Hanok Village

Keunikan dari Hanok di tempat ini adalah sistem pemanas ruangan menggunakan ondol. Karena kebanyakan orang Korea duduk, makan, bahkan tidur di lantai, maka lantai tetap perlu dihangatkan sepanjang hari. Untuk memfasilitasi pengunjung agar dapat mendapatkan pengalaman merasakan kehidupan tradisional Korea, anda dapat mengunjungi area Hanok Life Experience Hall. Di area ini anda bisa memasuki ruang Seonbi dan Gyusu dari sebuah hanok untuk merasakan hangatnya lantai yang menggunakan sistem ondol sebagai pemanas. Keuntungan dari sistem ini, lantai akan hangat di musim dingin, namun tetap sejuk di musim panas.

Jeonju menjadi salah satu kota wisata yang terkenal di Korea karena memiliki desa tradisional (Hanok Village) yang menjadi contoh pelestarian budaya tradisional Korea. Ada beberapa tempat yang wajib dikunjungi jika anda sedang berwisata ke Jeonju Hanok Village. Pertama, jangan lupa untuk melihat tempat penjualan cindera mata milik yang Mi-yeong. Lalu, sempatkanlah untuk mengunjungi salah satu rumah teh di kawasan ini, yang cukup terkenal adalah teh bunga krisan di Gyodong Dawon.

Di bagian barat desa ini, anda akan menemukan Gyeonggijeon, kompleks taman yang menjadi di mana potret Raja Yi Seong-gye diabadikan. Awalnya dibangun pada tahun 1410, dan dilanjutkan hingga tahun 1614. Potret raja ketika ia sedang duduk di singgasana mewah berwarna merah menggunakan jubah berwarna biru yang dihiasi gambar tiga ekor naga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.  Setelah menyeberangi jalan, anda akan menemukan Gereja Jeongdong, yang menjadi tempat berkembangnya agama kristiani pada akhir abad ke 18.

Terakhir, di sebelah selatan gereja, adalah gerbang Pungnammun, satu-satunya gerbang benteng yang tersisa dari peradaban masa lalu. Setelah direnovasi pada tahun 1768, gerbang Pungnammun memiliki gaya arsitektur yang mirip dengan gerbang utama di Benteng Suwon, yang membedakan adalah bentuk pilarnya. Jika anda ingin menginap di salah satu hanok yang masih menggunakan sistem pemanasan ondol, anda dapat menuju ke Hakindang, rumah dari  Baek Nak-jung, pejabat pada masa dinasti Joseon yang terkenal dengan keramahan hatinya. Rumah ini merupakan salah satu contoh kediaman bangsawan setelah dinasti Joseon runtuh. Saat ini, rumah ini disewakan untuk para turis bermalam.

Selain situs tradisional dan bersejarah, ada juga pusat budaya tradisional belajar seperti ruang pameran kerajinan seni, pusat pameran produk utama dan museum alkohol tradisional. Orang juga dapat berpartisipasi dalam belajar tentang dan membuat kerajinan seni tradisional seperti Hapjukseon atau Taegukseon dan  mencoba toko-toko teh tradisional dan restoran.

info liburan ke korea

Ketika bicara tentang makanan, hampir semua orang setuju bahwa makanan Korea terbaik yang ditemukan di provinsi Jeolla. Kota bersejarah ini dikenal dengan makanan khasnya, Jeonju Bibimbap, yang merupakan kombinasi yang sehat dari sayuran, beras dan pasta cabai. Salah satu kedai makanan yang terkenal dengan bibimbapnya adalah Honamgak. Selain bibimbap, makanan yang terkenal dari daerah ini adalah Gookil Ddeok Kalbi yang dijual seharga 10.000 KRW. Anda dapat menikmati dua potong daging yang dilumuri dengan saus yang manis. Sebagai makanan pendamping, anda dapat menemukan aneka kimchi yang tentunya membuat ketagihan.

 

Untuk menuju ke daerah ini, ada bus yang menjadi sarana transportasi utama dan taksi sebagai pilihan. Anda dapat berangkat dari terminal bus Jeonju dan memilih bus no. 79 atau 119 dan turun di depan Gereja Katedral Jeondong, di depan area Jeonju Hanok Village persis. Begitu pula jika anda berangkat dari terminal bus antar-kota Jeonju, pilih bus dengan nomor 79 dan turun di tempat yang sama. Sedangkan jikaa anda menggunakan taksi, hanya membutuhkan waktu 15-20menit dari terminal bus Jeonju menuju Hanok Village.

 

.

.

.

Bima

Professional wedding photographer and blogger since 2010 who put a concern to write a story about photography, traveling, culinary, and hospitality services

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *