Panduan Praktis Naik Shinkansen

Shinkansen atau yang juga disebut dengan kereta peluru adalah sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang selain pesawat terbang. Disebut kereta peluru karena kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam. Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk pada kereta apinya. Namun kata ini dalam Bahasa Jepang sebenarnya merujuk pada nama jalur kereta api tersebut. Jika teman-teman berlibur ke Jepang, moda transport ini memang bisa dikatakan paling tepat untuk digunakan. Pasalnya Shinkansen telah menghubungkan kota-kota mulai dari ujung selatan hingga ujung utara di Jepang. Kelebihan lain dari kereta peluru ini adalah jadwal waktu rata-ratanya yang tepat dalam 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan.

Tiket Shinkansen

Tiket Shinkansen terdiri dari 2 jenis yakni Reguler Tickets dan Japan Rail Passes (JRP). Reguler Tickets biasanya digunakan untuk pemakaian kereta antar kota, sementara dengan JRP teman-teman bisa menggunakannya di semua kota sesuai dengan jalur yang telah tertulis sesuai dengan yang ada di JRP tersebut, misalnya JR East Pass, JR Sanyo-Shikoku-Kyushu Pass, dll.

Untuk mendapatkan tiket Shinkansen teman-teman bisa membelinya di: 1. ticket counter yang ada di semua stasiun kereta; 2. Vending machine, yakni mesin tiket otomatis yang menyediakan menu Bahasa Jepang dan Inggris; 3. Online, yakni melalui website Japan Railways.

Ketika teman-teman hendak membeli tiket Shinkansen, ada beberapa informasi yang perlu diisi, yaitu jumlah pembelian tiket, tanggal pemakaian, stasiun keberangkatan, stasiun tujuan, jenis tempat duduk (ordinary atau green car/bisnis), nama dan nomor kereta. Setelah mengisi itu semua barulah teman-teman harus mengeluarkan uang untuk membayar tiket sesuai pesanan. Tiket Shinkansen bisa dibayar secara cash atau menggunakan credit card, baik melalui ticket counter atau vending machines.

Bagaimana Cara Naik Shinkansen

Setelah teman-teman sudah mendapatkan tiket Shinkansen, maka beberapa langkah berikut inilah yang kemudian harus dilakukan:

Melewati pintu masuk tiket yang regular

Jika menggunakan tiket reguler maka teman-teman tinggal memasukkan tiket ke tiket slot, melewati “pintu tiket”, kemudian ambil kembali tiket tersebut. Sementara jika memakai Japan Rail Pass, teman-teman harus memperlihatkan tiket tersebut ke petugas tiket yang menjaga pintu masuk.

Cari jalur Shinkansen sesuai yang tertera di tiket

Dalam satu stasiun mempunyai berbagai tanda jalur Shinkansen. Teman-teman harus mencari jalur yang sesuai dengan yang tertera di tiket, sehingga teman-teman pun tak menaiki kereta yang salah. Apalagi menuju tujuan yang salah.

Melewati pintu masuk tiket shinkansen

Ini adalah pintu masuk tiket kedua setelah teman-teman melewati pintu masuk reguler di awal.

Temukan kereta

Di setiap stasiun di Jepang semua penanda telah tertata rapi. Dengan penanda tersebut teman-teman tinggal menunggu kapan kereta akan datang, jenis kereta dan nomor kereta. Teman-teman tinggal menemukan kereta sesuai seperti yang ada di tiket.

Temukan tempat duduk

Tiap tempat duduk di Shinkansen telah diberi angka dan huruf dengan penulisan yang sama seperti pada pesawat terbang. Jadi tak perlu bingung untuk menemukan tempat duduk teman-teman.

Nikmati perjalanan

Jalur utama Shinkansen adalah:

  • Tokaido Shinkansen (Tokyo-Shin-Osaka)
  • Sanyo Shinkansen (Shin-Osaka-Hakata)
  • Tohoku Shinkansen (Tokyo-Shin-Aomori)
  • Joetsu Shinkansen (Omiya-Niigata)
  • Hokuriku Shinkansen atau Nagano Shinkansen (Takasaki-Nagano)
  • Kyushu Shinkansen (Hakata-Kagoshima-Chuo)

Dua jalur lebih jauh yang dikenal dengan nama Mini-Shinkansen beroperasi pada jalur:

  • Yamagata Shinkansen (Fukushima-Shinjo)
  • Akita Shinkansen (Morioka-Akita)

Beberapa jalur lagi masih dalam tahap pengembangan, seperti perpanjangan Hokuriku Shinkansen, perpanjangan Kyushu Shinkansen, Hokkaido Shinkansen, dan Chuo Shinkansen. Nahhh wajib memang hukumnya ke Jepang naik shinkansen, kencengnya itu lho yang ga ada duanya 🙂

Bima

Professional wedding photographer and blogger since 2010 who put a concern to write a story about photography, traveling, culinary, and hospitality services

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *