Kampong Glam, Permata Singapura di Masa Lampau yang Kini Semakin Bersinar


Jika anda sudah menuliskan Marina Barrage ke dalam daftar tempat yang harus dituju ketika di Singapura nanti, kini giliran sebuah kawasan heritage bernama Kampong Glam, yaitu sebuah desa nelayan yang terletak di mulut Rochor River. Area ini menjadi lebih padat dan berkembang menjadi terkenal setelah Sultan Singapura, Hussein Muhammes Shah dan Temenggong menandatangani perjanjian dengan East India Company pada tahun 1819. Kampong Glam adalah sebuah warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi dan hal itu terlihat dari masih kentalnya budaya melayu di area ini, lalu bangunan-bangunan heritage yang masih terjaga seperti bentuk aslinya.

Kampung Glam

Di area Kampong Glam ini anda akan menemukan salah satu masjid paling terkenal dalam sejarah negara Singapura yaitu Masjid Sultan. Masjid ini dibangun pada tahun 1826 tapi kemudian mengalami pemberhentian sementara dan baru selesai pada tahun 1928. Ketika anda memasuki masjid tersebut maka anda akan melihat hamparan karpet dan permadani indah yang dihibahkan langsung oleh pangeran Arab Saudi.

Setelah Anda berkunjung ke Masjid Sultan, saya sarankan anda berjalan keluar dan menuju ke Bussorah Street yang saat ini telah berkembang menjadi sebuah jalan favorit bagi para pejalan kaki. Di masa penjajahan kolonial, jalan ini adalah jantung dari kampung Arab dan melayani kebutuhan keagamaan masyarakat Muslim di Singapura.

Perjalanan anda belum selesai sampai di sini karena dari Bussorah Street anda bisa terus melangkahkan kaki anda untuk menyusuri Muscat, sebuah nama jalan sebelum berubah menjadi Arab Street, yang dikenal sebagai surga tekstil pada tahun 1950-an dan 1960-an. Di area ini anda akan menemukan banyak sekali gulungan kain-kain sutra terbaik, batik melayu, bahan renda, dan masih banyak varian tekstil lainnya di tempat ini.

Selama bulan Ramadhan, Kampong Glam berubah menjadi tempat favorit bagi warga muslim Singapura karena tempat ini akan menjadi :lebih hidup: dengan maraknya perayaan-perayaan keagamaan. Dan jika anda sempat mengunjungi Singapura pada saat bulan ramadhan, maka saat buka puasa adalah waktu yang paling tepat, dan pada malam harinya anda akan menemukan Arab Street yang gemerlap dipenuhi orang-orang yang menjajakan pernak pernik sovenir, makanan, serta produk-produk tekstil berkualitas.

Cara Menuju ke Kampong Glam

Anda bisa naik MRT dan turun di Stasiun MRT Bugis kemudian ikuti petunjuk arah ke arah Kampong Glam

Pada akhir tulisan ini saya bisa menyimpulkan bahwa Kampong Glam adalah sebuah permata dari sejarah dan budaya Singapura masa lampau, sebuah tempat dengan keramahtamahan orang-orang Melayu yang masih kental dengan adat istiadat muslim. Bagi anda yang menggemari wisata sejarah maka Kampong Glam adalah tempat wajib yang bisa anda kunjungi pertama kali ketika anda tiba di Singapura.

———————

Butuh panduan liburan ke Singapura? yuk dapatkan ebook Boma berikut ini:

singapore ebook cover cover

Buy now        Buy now

Bima

Professional wedding photographer and blogger since 2010 who put a concern to write a story about photography, traveling, culinary, and hospitality services

One thought on “Kampong Glam, Permata Singapura di Masa Lampau yang Kini Semakin Bersinar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *